Ada sebuah kisah,
di waktu pagi,
seorang jelita sedang memenung,
mengharap buah jatuh ke tanah
Namun hampa berkurun lama,
buah yang ditunggu tak kunjung tiba,
mambawa hati ke dalam hutan,
mengharap belas Tuhan Yang Esa
Bagai dipujuk sang kelembai,
hati tenang bagai tasik,
mengingati naskah halusan bagai,
pujukan akhirat diterima redha
Kala bunyi ku sangka merdu,
hati berbisik usah disapa,
pada Mu aku memohon,
seribu ampun seribu sesalan...
No comments:
Post a Comment